Tim basket putra SMAN 1 Pati, Satria Muda, baru saja mengukir prestasi dengan menjuarai kompetisi Pemuda Cup tahun 2024. Hal ini tentu saja tidak terlepas dari campur tangan coach tim Satria Muda, yaitu Bapak Hendra Permana Putra, S.Pd., yang merupakan salah satu pengajar juga di SMAN 1 Pati. Dibalik kesuksesan tim Satria Muda, pelatihan dari coach Hendra membutuhkan perjuangan dan pelatihan yang efisien.
Menjadi seorang coach tentunya membutuhkan perjuangan yang tidak sebentar bagi coach Hendra. Pada awalnya, coach Hendra merupakan pemain basket di SMA Negeri 1 Pati. Setelah lulus dari pendidikannya di SMA, beliau mengambil lisensi sebagai pelatih di UNNES (Universitas Negeri Semarang). Setelah itu, beliau menjadi pengajar di salah satu SMK swasta yang ada di Pati. Pada tahun 2022, akhirnya coach Hendra di terima di SMAN 1 Pati sebagai pengajar mata pelajaran penjasorkes sekaligus coach tim basket putra.
Selama menjadi seorang coach, ada beberapa tantangan yang harus beliau hadapi. Misalnya jam latihan yang bertabrakan dengan jadwal lain, seperti jadwal les dan kegiatan ekstrakulikuler yang lain. Untuk mengatasi hal tersebut, coach Hendra sudah mendapatkan strategi agar jam latihan tidak terganggu. Seperti pemberian surat dispensasi agar siswa yang akan mengikuti event dapat berlatih basket dengan efisien. Karena coach Hendra merupakan pengajar sekaligus pelatih tim basket, hal ini memudahkan koordinasi dengan pihak sekolah.
Kekompakan tim dan solidaritas antar anggota juga sangat dibutuhkan dalam permainan bola basket karena merupakan permainan kelompok. Menjadi seorang pelatih, coach Hendra memiliki upaya sendiri dalam meningkatkan kekompakan tim dan solidaritas antar anggota dengan cara meningkatkan kemistri antar anggota. Anggota juga dilarang untuk saling menjatuhkan satu sama lain, karena hal ini dapat menimbulkan rasa ketidaknyamanan dalam berlatih. Setiap anggota juga diharuskan agar bisa saling membantu ketika ada salah satu anggota yang kurang mumpuni. Selain itu, anggota juga harus siap ketika diminta untuk bertanding.
Bagi coach Hendra, momen spesial selama latihan bisa dibangun dari banyak hal. Salah satunya ketika diskusi dan refleksi bersama usai latihan. Beliau juga kerap kali mengadakan sarapan pagi bersama dengan tujuan untuk mempererat keakraban antar anggota.
Untuk mendapatkan potensi yang maksimal, coach Hendra menyatakan bahwa hal ini bisa dilakukan dengan adanya pelatihan secara rutin dan mengoreksi materi yang belum maksimal. Beliau juga selalu menegaskan kepada para anggota tim untuk selalu menjaga kondisi kesehatan fisik dengan menghindari cedera ketika latihan dan menjaga pola makan.
Model latihan yang dilakukan coach Hendra terbagi menjadi tiga tahap. Yang pertama adalah tahap kekuatan fisik, yang kedua adalah tahap teknik skill individu dan yang terakhir adalah tahap pola pertandingan main. Selain itu, sesekali diadakan kegiatan sparing basket antar sekolah dalam membantu latihan persiapan tim. Hal ini bertujuan untuk mengatur strategi melawan tim yang lain, juga meningkatkan tali persaudaraan antar sekolah. Sebagai pelatih, coach Hendra menyampaikan beberapa pesan kepada tim untuk selalu memaksimalkan potensi dan jangan cepat merasa puas akan pencapaian yang telah dicapainya. Beliau juga menyampaikan pesan kepada para pemirsa untuk melakukan sesuatu yang ada di hadapan kita dengan maksimal agar kita dapat mendapatkan hasil yang maksimal pula.