Qeis Rashidan Faozal, salah satu peserta Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2024 dari SMA Negeri 1 Pati mengaku tak jarang merasa bosan belajar. Sebagai siswa pejuang olimpiade, belajar tentunya tidak lepas dari rangkaian aktivitasnya tiap hari. Hal tersebut dilakukan semata-mata untuk memperoleh hasil terbaik bagi diri dan lingkungan di sekitarnya.
Siswa yang dipanggil ‘Ozal’ ini tentunya memiliki segudang cita-cita, menjadi pemenang OSN 2024 adalah salah satunya. Meskipun di tahun terakhirnya sebagai siswa SMA Negeri 1 Pati ia belum berhasil mendapatkan medali emas tersebut, ia sudah menjadi juara di hati para warga Castra Jayeҫwara. Bagaimana tidak? Berhasil lolos dari sekian banyaknya peserta dan bertanding di tingkat nasional membawa nama SMA Negeri 1 Pati merupakan suatu kebanggaan yang akan selalu dikenang serta menjadi sumber motivasi untuk selalu melangkah maju mengukir prestasi.
“Serunya mungkin karena bermain nalar dan logika kali ya, aku nggak suka hafalan,” begitu katanya ketika ditanya mengenai hal seru dalam matematika.
Ketika ditanya mengenai cara belajarnya, Ozal mengaku tidak memiliki gaya belajar khusus yang membuatnya bisa menjadi sehebat sekarang. Apa yang telah ia capai sekarang merupakan hasil dari rangkaian proses belajar yang panjang dan perlu pembiasaan.
“Nggak ada target pengerjaan soal tiap hari kok. Aku belajar sampai bosen aja. Maksimal 3 jam satu sesi tanpa istirahat, nggak ada minimalnya. Soalnya ya kadang bosen.”
Apabila sudah merasa bosan belajar, ia berganti ke aktivitas lain. Satu aktivitas yang begitu digemarinya adalah menonton film. Tidak ada hal yang lebih menyenangkan dibandingkan menonton film-film yang dianggapnya seru. Setelah memfungsikan otak untuk menyelesaikan permasalahan matematika, tentunya perlu untuk memberikan ‘refresh’ terhadapnya. Ozal meyakini hal tersebut berlaku pada dirinya pula.
Menjadi seorang pejuang olimpiade bukanlah hal yang mudah. Banyak usaha dan pengorbanan yang harus dilakukan dalam waktu yang tidak singkat pula. Jatuh bangun dalam olimpiade matematika telah Ozal hadapi dari SD. Ia tidak langsung menjadi ‘Sang Juara’ pada saat itu. Seorang peserta OSN Matematika 2024 dulunya juga c gagal di lomba tingkat kecamatan. Namun dengan perlahan tapi pasti, dengan waktu weekend-nya yang dihabiskan untuk belajar, ia berhasil menorehkan banyak prestasi.
Di masa putih birunya, ia berhasil meraih Juara 2 Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Tingkat Kabupaten dan Juara 2 MGMP Matematika se-Kabupaten Pati. Pada tahun terakhirnya di bangku SMP, ia mengikuti OSN Matemtaika SMA dan berhasil mendapat Juara 3 di Tingkat Kabupaten. Pada tahun 2022 dan 2023, ia mendapatkan Penghargaan Khusus Cabang Matematika Kabupaten/Kota di Olimpiade Sains Nasional. Torehan prestasi pamungkas oleh Ozal berhasil mengantarkannya bertanding matematika di nasional. Segudang prestasi membanggakan tersebut membuat Ozal berpesan kepada adik-adik yang ingin mengikuti jejaknya untuk berusaha mengerahkan seluruh kemampuannya.
“Jangan setengah-setengah kalau ikut olimpiade, harus all-out biar hasilnya maksimal! Belajar lebih keras kalau kamu start dari SMA, karena pasti rivalmu udah pada start belajar dari SD. Benefit ikut olimpiade banyak kok.”
Ia menyebutkan banyak kemudahan akan menghampiri siswa olimpiade. Tentunya mendapat ilmu baru yang luar biasa dan kemudahan-kemudahan lainnya dalam menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Mencoba berpartisipasi adalah hal kecil yang patut dicoba!
Bagi Ozal, perjuangan di dunia olimpiade bukan hanya tentang kemenangan, tetapi juga tentang proses dan pembelajaran yang tak ternilai. Meski belum mendapatkan medali emas, semangat dan dedikasi yang ia tunjukkan telah menjadi inspirasi bagi siswa-siswi lain di SMA Negeri 1 Pati. Kegagalannya tahun ini hanyalah langkah kecil menuju pencapaian yang lebih besar di masa depan. Dengan sikap pantang menyerah dan kecintaannya pada matematika, Ozal membuktikan bahwa kegigihan dan ketekunan adalah kunci untuk meraih mimpi. Dan siapa tahu, suatu hari nanti, seperti para tokoh fantasi yang ia kagumi, ia akan menulis kisah suksesnya sendiri di dunia sains. Kerja bagus, Ozal!