Pada seminar yang diadakan di Gedung Literasi SMA Negeri 1 Pati (12/10/2024) dengan pembicara Dr. dr. Eko Setiawan, Sp.B, FINACS, moderator Dr. Mutiara Nilamsafi, MMR, Mc. Febya Chairun Nusa S.H., M.Kn. dan dihadiri para alumni IKA, guru, siswa, dan para hadirin melalui zoom maupun live streaming. Seminar ini membahas topik menarik mengenai stem cells, harapan yang ditawarkannya, serta kontroversi yang menyelimutinya.
Dalam presentasinya, Dr. Eko menjelaskan bahwa saat manusia mencapai usia 80 tahun, ada kemungkinan 80% terkena beberapa penyakit seperti demensia, hipertensi, kanker, gagal ginjal, serangan jantung, dan Alzheimer. Penyakit-penyakit ini sering kali menjadi momok bagi lansia, dan penelitian mengenai stem cells memberikan secercah harapan untuk mengatasi masalah kesehatan ini.Stem cells sendiri sudah ada sejak manusia lahir.
Bayi yang baru lahir memiliki jumlah stem cells yang lebih banyak dibandingkan dengan orang dewasa. Seiring bertambahnya usia, jumlah stem cells dalam tubuh semakin berkurang. Stem cells memiliki kemampuan untuk memperbaiki sel-sel yang rusak akibat berbagai faktor, termasuk gaya hidup dan lingkungan. Namun, pada usia 60-70 tahun, jumlah stem cells semakin sedikit sehingga kemampuan untuk memperbaiki sel menjadi lebih lambat. Hal ini menyebabkan tubuh lebih rentan terhadap penyakit dan cedera.Dr.dr. Eko juga menjelaskan tentang jenis-jenis stem cells, yaitu totipoten, pluripoten, dan multipoten.
Totipotent stem cells adalah jenis stem cells yang memiliki kemampuan untuk berkembang menjadi seluruh jenis sel dalam tubuh, termasuk sel-sel yang membentuk plasenta. Pluripotent stem cells dapat berkembang menjadi hampir semua jenis sel dalam tubuh, kecuali sel-sel yang membentuk plasenta. Multipotent stem cells dapat diperoleh dari beberapa sumber seperti tali pusar, plasenta, dan jaringan lemak. Tali pusar dianggap sebagai sumber stem cells yang lebih baik karena mengandung jumlah stem cells yang lebih banyak dan lebih muda dibandingkan dengan sumber lainnya. Plasenta juga merupakan sumber yang kaya akan stem cells, sementara jaringan lemak dapat menjadi alternatif yang lebih mudah diakses.
Hal yang lebih menariknya lagi stem cells memiliki kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi beberapa jenis sel tertentu, seperti sel darah, sel saraf, dan sel hati.“ Stem cells sendiri bahkan dapat membuat 1 individu baru yang dapat hidup, namun hal tersebut tidak etis sehingga izin lab yang meneliti dicabut” ujar Dr. dr. Eko Setiawan Sp.B FINACS.
Stem cells mengeluarkan metabolit yang mengandung secretome, termasuk sitokin yang dapat meredakan peradangan. Salah satu peneliti mengungkapkan bahwa yang dicari dalam stem cells adalah secretome-nya. Secretome adalah kumpulan molekul yang dikeluarkan oleh stem cells yang memiliki berbagai fungsi biologis, termasuk meredakan peradangan dan memperbaiki jaringan yang rusak. Suntikan secretome tidak bisa langsung menyembuhkan, namun bekerja secara perlahan.Seminar ini memberikan wawasan mendalam tentang potensi stem cells dalam dunia medis serta tantangan yang dihadapinya. Meskipun menawarkan harapan besar untuk pengobatan berbagai penyakit, terapi stem cells masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
(Shafira/Reghina)